Kunci kemuliaan hidup yang pernah diberikan Lukman Hakim kepada
putranya adalah “ Lupakan selalu dua hal dan ingat selalu dua hal. Dua
hal yang harus engkau lupakan adalah disaat engkau berbuat baik kepada
seseorang maka berusahalah untuk melupakannya dan disaat ada orang yang
berbuat salah kepadamu maka berusahalah untuk melupakannya”. Ini
adalah kunci keindahan hidup dalam kebersamaan, baik disaat kita
berbuat baik kepada orang lain atau diperlakukan baik oleh orang lain.
Baik disaat kita berbuat salah kepada orang lain atau disaat ada orang
lain berbuat salah kepada kita. Agar kita bisa menuai keikhlasan dalam
beramal, tabah dan lapang dada dalam berinteraksi dengan sesama hamba
Allah.
Melupakan dua hal, kalimat sederhana, akan tetapi
merupakan kalimat hikmah yang penuh makna. Sungguh siapapun yang selalu
mengingat apa yang pernah ia berikan, maka susah baginya untuk berbuat
kebaikan lagi. Akan tetapi disaat ia mudah untuk melupakan apa yang
pernah ia berikan kepada orang lain atau kebaikan yang pernah ia
lakukan untuk orang lain akan terbuka pintu kebaikan sehingga mudah
baginya untuk berbuat kebaikan yang lainnya. Kemudian disaat ada orang
yang berbuat salah kepada kita, alangkah mulianya jika kita mudah untuk
melupakan kesalahan orang tersebut, dengan ketulusan dan kebersihan
hati, didalam hati tidak ada dendam kesumat, tidak tertanam kedengkian.
Dan itulah kebersihan hati yang mengantarkan kemuliaan seseorang
dihadapan Allah SWT, karena hati yang bersih dari dengki, bersih dari
dendam akan mudah untuk menjadi ladang tumbuh suburnya ketaqwaan dan
keimanan kepada Allah SWT.
Mengingat dua hal, yang harus di
ingat terus adalah "jika kita mempunyai kesalahan kepada seseorang maka
semestinyalah kita mengingat kesalahan tersebut dan begitu juga jika
ada orang yang berbuat baik kepada kita jangan pernah kita melupakanya,
akan tetapi ingat dan ingat terus!"
Maknanya adalah jika kita
berbuat salah kepada seseorang maka berusahalah kita untuk selalu
ingat agar kita tidak mudah untuk mengulangi kesalahan tersebut, baik
itu kesalahan kepada istri, suami, anak, orang tua ataupun tetangga.
Karena jika kita senantiasa mengingat kesalahan tersebut dan dibarengi
dengan penyesalan kita akan terjaga untuk terjatuh lagi pada kesalahan
yang sama. Lebih dari itu kita akan lebih mudah untuk memohon maaf
kepada orang yang kita pernah berbuat salah kepadanya. Itulah hakekat
kemulyaan dan kebesaran jiwa. Sungguh jika kesalahan kita kepada orang
lain tidak dimaafkan oleh orang tersebut maka Allah pun tidak akan
mengampuni dosa kita, alangkah mengerikanya hal itu. Lalu, apakah kita
juga rela jika ada orang disiksa dan dimurkai oleh Allah kerena berbuat
salah kepada kita?
Wallahu a'lam bishshowab.
sumber : http://www.buyayahya.org
Institut Teknologi Bandung
Selamat datang/sugeng rawuh/welcome di blog sederhana saya, semoga bemanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca blog batch06rizkialfan.blogspot.com yang sederhana ini...
STEI-ITB
Selamat datang/sugeng rawuh/welcome di blog sederhana saya, semoga bemanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca blog batch06rizkialfan.blogspot.com yang sederhana ini...
Universitas Gadjah Mada.
Selamat datang/sugeng rawuh/welcome di blog sederhana saya, semoga bemanfaat bagi para pembaca sekalian. Selamat membaca blog batch06rizkialfan.blogspot.com yang sederhana ini ...